This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 05 Desember 2016

Jenis Dan Fungsi

Jenis-jenis komponen elektronika sangat beragam, mulai dari resistor, transistor, dioda, kapasitor, induktor, dan lain-lain. Setiap komponen elektronika tersebut memilik fungsi dan gambarnya masing-masing.



Komponen Elektronika adalah alat-alat pendukung suatu rangkaian listrik agar dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Komponen elektronika dipasang pada papan PCB agar membentuk sebuah rangkaian listrik. Komponen elektronika beserta simbol dan fungsinya disertakan disini.

A. Resistor

Resistor atau biasa juga disebut sebagai hambatan adalah komponen elektronik yang digunakan untuk menghambat atau memperkecil arus listrik dalam suatu rangkaian. Satuan yang dipakai untuk resistor adalah ohm (Ω). Nilai resistor diperoleh dari gelang warna yang terdapat pada badan resistor itu sendiri. 

Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah:
  1. Resistor yang nilainya hambatannya tetap.
  2. Resistor yang nilainya hambatannya dapat berubah-ubah atau biasa disebut Variabel Resistor. Contohnya: pengatur bass, volume, treble speaker, dan lain-lain.
  3. Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor ini disebut juga LDR atau Light Dependent Resistor ( bukan Long Distance Relationship ) .
  4. Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut PTC ( Positive Temperature Coefficient ) and NTC ( Negative Temperature Coefficient )

Simbol dan Gambar Jenis-Jenis Resistor:



B. Kapasitor ( Capacitor )

Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan. Muatan ini disimpan dalam waktu yang relatif. Biasanya kapasitor juga disebut sebagai kondensator

Ukuran kapasitor ditetapkan dalam satuan Farad ( F ).
1 Farad ( F ) = 1.000.000 mikro Farad ( ÂµF )
1 mikro Farad ( ÂµF ) = 1.000 nano Farad ( nF )
1 nano Farad (nF) = 1.000 piko Farad ( pF )

Fungsi-fungsi Kapasitor antara lain:
  1. Sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, maksudnya disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, sifat untuk menyimpan muatan listrik oleh kapasitor dapat memotong tegangan ripple.
  2. Sebagai penggeser fasa.
  3. Sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.
  4. Untuk mencegah percikan bunga pada sebuah saklar.
  5. Sebagai perata arus pada rectifier.
Jenis-jenis Kapasitor terbagi atas 3, antara lain:
  1. Kapasitor yang nilainya tetap dan tidak berpolaritas. Contohya: Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
  2. Kapasitor yang nilainya tetap, tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif. Contohya: Kapasitor Elektrolit atau Electrolycte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum.
  3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur atau disebut juga Variable Capasitor.
Simbol dan Gambar Jenis-Jenis Kapasitor:

C. Dioda ( Diode ) 

Dioda adalah komponen elektronik yang digunakan untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda biasanya disebut sebagai penyearah. 
Dioda memiliki dua elektroda yaitu Anoda (+) dan Katoda (-).

Macam-macam dioda beserta fungsinya antara lain:

  1. Dioda Rectifier atau Dioda Penyearah yang umumunya terbuat dari silikon. Fungsinya yaitu sebagai penyearah arus bolak-balik (AC) ke arus searah (DC).
  2. Dioda Zener (Zener Diode). Fungsinya yaitu untuk menstabilkan tegangan, tegangan ini sering disebut Tegangan Zener.
  3. LED (Light Emitting Diode) atau Dioda Emisi Cahaya. Fungsinya untuk memancarkan cahaya monokromatik, biasanya LED dipakai sebagai lampu indikator.
  4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu dioda yang peka dengan cahaya. Fungsinya sebagai sensor atau dan alat pengukur cahaya (Lux meter).
  5. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier). Fungsinya sebagi pengendali.
  6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu dioda yang dapat memancarkan cahaya laser.
  7. Dioda Bridge, disebut bridge karena di dalam komponen ini terdapat empat buah dioda yang dihubungkan saling bertemu satu sama lain. Fungsinya sebagai penyearah arus bolak-balik (AC).
Simbol dan Gambar Jenis-Jenis Dioda:

D. Transistor

Transistor merupakan komponen yang memegang peranan sangat penting dalam rangkaian elektronik saat ini. Beberapa fungsi transistor antara lain:
  1. Sebagai penguat arus.
  2. Sebagai switch (pemutus dan penghubung arus listrik).
  3. Untuk menstabilisasi tegangan.
  4. Dapat memodulasi sinyal.
  5. Sebagai penyearah, dan lain-lain.
Berdasarkan cara kerjanya, Transistor dibagi menjadi dua yaitu:
  1. Transistor Bipolar, yaitu jenis transistor yang paling banyak dipakai dalam dunia elektronika. Bipolar mempunyai 3 kaki terminal yaitu Base (B), Collector (C), dan Emitter (E). Berdasarkan strukturnya, Transistor Bipolar terdiri atas 2 jenis, yaitu:
     - NPN ( Negative - Positive - Negative )
     - PNP ( Positive - Negative - Positive )
  2. Transitor FET ( Field Effect Transistor ). transistor jenis ini juga memiliki 3 kaki terminal yang masing-masing diberi nama Drain (D), Source (S), dan Gate (G).
Simbol dan Gambar Transistor :

E. Induktor ( Inductor )

Induktor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai pengatur frekuensi,filter dan sebagai alat penyambung (kopel). Bentuk dasar sebuah induktor adalah kawat yang dililitkan menjadi sebuah koil. Induktor memiliki sifat induktansi, yang artinya jika arus listrik meningkat maka medan magnet juga akan meningkat sesuai dengan perubahan arus. Satuan induktansi ini dinamakan Henry.

Berikut jenis-jenis dan macam-macam induktor :
  1. Induktor yang nilainya tetap atau konstan.
  2. Induktor yang nilainya berubah-ubah atau dapat diatur, induktor ini juga disebut Variable Coil.
Simbol dan Gambar Induktor :

F. IC ( Integrated Circuit )

IC adalah kumpulan dari berbagai komponen hingga ribuan komponen elektronika yang terdiri dari transistor, resistor, dan komponen elektronika lainnya yang membentuk suatu rangkaian elektronika dan memiliki fungsi elektronika tertentu yang dikemas dalam sebuah kemasan yang komplek dan kecil dengan pin atau kaki untuk menjalankan fungsinya.
IC dipakai sebagai otak dalam sebuah rangkaian elektronika, contohnya: mikroproccesor.

Simbol dan Gambar IC :

G. Saklar ( Switch )

Saklar adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menghubungkan atau memutus aliran listrik atau istilahnya untuk ON/OFF rangkaian elektronika. Switch ini banyak macam dan bentuk modelnya, dari yang berbentuk tombol sampai yang berbentuk tuas.

Simbol dan Gambar Saklar :

F. Transformator ( Trafo )

Transformator adalah alat yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tegangan input dan output. Berdasarkan fungsinya, transformator dibedakan menjadi dua yaitu:
  • Transformator Step Up, yaitu transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan input.
  • Transformator Step Down, yaitu transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan.
Cara kerja transformator :
Arus bolak-balik (AC) akan melewati koil pertama (kumparan primer) yang menginduksi arus bolak-balik di koil kedua (kumparan sekunder).

Simbol dan Gambar Transformator :



Komponen-komponen elektronika akan terus berkembang, oleh karena itu mungkin saja akan lebih banyak informasi mengenai komponen elektronika dari yang telah dijelaskan di atas. Tetap kunjungi blog ini yah untuk informasi terbaru.

MACAM MACAM RANGKAIAN SEDERHANA

1. Rangkaian Tone Control Sederhana

Rangkaian yang satu ini biasa kita temukan pada amplifier ataupun radio. Anda bisa membuat rangkaian tone kontrol sederhana sendiri menggunakan komponen sederhana seperti resistor 6k8, 560, 4k7 ohm, kapasitor milar 4n7, 10n, 2n2, 15n, 40n dan 100n, elco 4,7 uF, dan VR (potensio meter) 50K ohm.
2. Rangkaian Charger HP Mobil

Rangkaian yang satu bisa anda gunakan untuk membuat charger HP sederhana. Untuk membuat rangkaian ini, anda hanya memerlukan komponen yang sangat minim seperti dioda 1N4007 2 buah, IC LM7805, elco 1000uf/ 25V, LED, dan kapasitor 100nf. Proses membuat rangkaian ini juga sangat mudah.
3. Rangkaian Lampu Jalan Otomatis

Rangkain ini merupakan rangkaian lampu jalan otomatis yang akan menyala setiap malam tiba secara otomatis. Rangkain ini menggunakan sensor cahaya berupa LDR. Komponen yang dibutuhkan seperti trafo, resistor, LDR, dan relay. Cara membuat rangkaian ini juga cukup mudah.
4. Rangkaian Sirine Polisi

Rangkaian ini merupakan rangkaian sirine polisi yang mudah dibuat. Rangkaian ini menggunakan IC NE555. Bahan-bahan yang digunakan lainnya seperti resistor, VR, kapasitor, elco, speaker, dan saklar. Rangkaian ini sangat mudah dibuat karena sangat sederhana.
Rangkaian elektronika lainnya >> Rangkaian Elektronika Sederhana
Sekian informasi mengenai kumpulan rangkaian elektronika sederhana lengkap. Semoga informasi tadi dapat memberikan manfaat khususnya bagi para pembaca setia belajarelektronika.net. Baca juga artikel menarik lainnya mengenai rangkaian elektronika sederhana pada kategori rangkaian elektronika.

rangkaian lampu led

Rangkaian Lampu LED Berjalan kini mudah ditemukan dimana-mana. Anda bisa menemukannya di pinggir jalan, di mall, atau di toko-toko. Disebut sebagai rangkaian lampu LED berjalan karena lampu LED yang terpasang pada papan rangkaian akan menyala secara bergantian dari LED yang satu berganti ke LED yang lainnya. Karena itu ketika diamati maka lampu LED akan benar-benar tampak seperti berjalan. Percaya atau tidak, kini anda sudah bisa membuat sendiri rangkaian lampu LED berjalan milik anda. Kalau tidak percaya, mencoba mencarinya di internet. Maka anda akan menemukan banyak sekali cara-cara untuk membuat lampu LED yang berjalan. Sedangkan, untuk membuat LED berjalan anda membutuhkan beberapa komponen yang dapat dicari dengan mudah.

Gambar Skema Rangkaian Lampu LED Berjalan


Komponen-komponen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut, baterai sebagai sumber tenaga, capasitor, resistor, IC NE555, IC 4017B, lampu LED yang jumlahnya bisa disesuaikan dengan jumlahnya sesuai kebutuhan, papa PCB yang bersih, bubuk pelarut PCB, setrika, dan air panas. Untuk cara pembuatan dari rangkaian Lampu LED berjalan dapat anda cari sendiri di internet. Cara membuatnya memang agak rumit. Apalagi kalau anda menginginkan hasil yang baik dan sempurna. Karena itu untuk urusan rangkaian lampu LED berjalan, lebih baik anda membelinya saja. Harga yang mahal akan menentukan kualitas dari lampu LED berjalan tersebut. Pilih yang sesuai dengan kebutuhan anda.
Proses kerja dari rangkaian lampu LED berjalan antara lain sebagai berikut, yakni IC NE555 merupakan komponen utamanya yang bisa menghasilkan pulsa atau sinyal logika. Karena itulah lampu LED akan menyala dan berkedip-kedip. Ditambah lagi satu IC 4017B yang akan menghasilkan decade counter yang akan membuat lampu LED menjadi menyala bergantian. Selebihnya adalah, komponen pendukung seperti contohnya adalah diode, kapasitor trimpot and juga resistor, beberapa komponen pendukung ini berfungsi sebagai pengatur putaran lampu LED. Sumber tenaga yang digunakan sendiri adalah baterai. Sehingga kalau anda tidak menggunakan baterai, anda juga tidak akan bisa menggunakan power suply sebagai sebuah sumber tenaga untuk rangkaian lampu LED berjalan.
Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian lampu LED berjalan, semoga artikel yang kita bahas kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Cara Membuat Rangkaian SeriRangkaian Listrik Paralel dan Rangkaian Adaptor.

Minggu, 04 Desember 2016

Sejarah Elektronik

SEJARAH




sebelum anda mempelajari tentang elektronika setidaknya harus tau sejarah elektronika. di blog ini akan di sejarah elektronika yaitu Lahirnya elektronika mula-mula atas tuntutan kebutuhan manusia akan sarana telekomunikasi. Sarana telekomunikasi menggunakan telepon yang ditemukan oleh A.G. Bell pada tahun 1876 masih terlalu sederhana, banyak keterbatasan-keterbatasannya. Untuk memungkinkan hubungan yang mencapai jarak jauh dan mutu yang baik serta kapasitas saluran yang tinggi, dituntut adanya penguatan sinyal, modulasi, demodulasi serta multipleksi. Dan untuk mencapai jarak yang lebih jauh lagi dengan beaya yang lebih murah, diperlukan penggunaan media gelombang elektromagnetik.

Pada tahun 1896 Marconi berhasil menciptakan telegrap radio,telegrap tanpa kabel, tetapi menggunakan media gelombang elektromagnetik. Dengan demikian tuntutan jarak yang jauh dapat dipenuhi. Namun tuntutan-tuntutan yang lain belum dipenuhi, sehingga para ahli terus bekerja tanpa mengenal lelah.

Pada tahun 1904 Sir Ambrose Fleming menemukan tabung hampa dengan dua elektrode (tabung dioda), yang dinamakannya “valve” (katup). Katup ini dapat berfungsi sebagai  detektor sinyal-sinyal dari telegrap radio Marconi. Dua tahun kemudian yakni tahun 1906, De Forest meletakkan elektroda ketiga (kisi) pada katup Fleming sehingga ditemukanlah tabung trioda, yang ia beri nama audion. Audion ini dapat berfungsi antara lain untuk memperkuat sinyal-sinyal tersebut. Jadi mulai tahun 1904 ini sebenarnya orang sudah mulai mengendalikan gerakan-gerakan elektron dalam ruang  hampa, sehingga tahun itu dapat dipandang sebagai tahun “kelahiran” Elektronika. Namun ada orang yang menyatakan tahun  1906 yakni tahun ditemukannya tabung trioda ini sebagai tahun  “kelahiran” Elektronika, ada pula yang menyatakan tahun 1911 yakni tahun diperolehnya tabung trioda yang lebih handal (setelah disempurnakan tabung hampa udaranya dan digunakan katoda lapis oksida).

Dengan ditemukannya tabung trioda ini dan lebih-lebih dengan ditemukannya tabung iconoscope yaitu tabung hampa yang merupakan alat dasar dalam kamera televisi oleh Vladimir Zwonykin padaa tahun 1920, maka industri radio dan televisi berkembang pesat.

Ditinjau dari daya yang digunakan, kecepatan, ukuran geometrik, berat dan kemudahan rusak, tabung triodadiatas masih banyak keterbatasan-keterbatasannya. Oleh karena itu para ahli berusaha untuk memperoleh alat yang mempunyai fungsi sama, tetapi dengan keterbatasan-keterbatasan minimal.

Pada tahun 1948 John Bardeen, Walter H. Brattain dan William Shockley menemukan alat tersebut, yang diberi nama  transistor. Transistor ini dibuat dari bahan semikonduktor, dan transistor ini dapat menggantikan fungsi tabung trioda. Karena tidak menggunakan filamen pemanas seperti pada tabung hampa, transistor tidak banyak memakan daya. Disamping itu ukurannya kecil dan tidak mudah pecah. Akibatnya radio yang menggunakan transistor  dapat dibuat berukuran kecil dan dapat menggunakan baterai sebagai sumber daya listriknya. Disamping itu transistor dapat diproduksi secara massal sehingga harga menjadi murah. Demikian pula dengan  menggunakan transistor orang dapat membuat komputer elektronika yang lebih kecil tetapi mempunyai kemampuan lebih tinggi daripada jika menggunakan tabung hampa.

Hubungan antar komponen rangkaian elektronika dalam era transistor ini pada umumnya menggunakan PCB (Printed Circuit Board = papan rangkaian tercetak), melalui penyolderan. Suatu kelemahan dari hubungan semacam ini adalah reliabilitas tidak prima disamping ukuran masih cukup besar, walaupun tidak  sebesar pada rangkaian dengan tabung hampa. Karena itu para ahli berusaha untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan ini.

Pada tahun 1958 J.S. Kilby menemukan rangkaian terpadu (IC = “integrated circuit” = rangkaian terintegrasi), suatu keping (chip) silikon tunggal yang ukurannya sangat kecil (≈1 mm2) yang diatasnya berisi rangkaian elektronika yang diproses dengan teknik-teknik difusi dan pengendapan. Semenjak ditemukan rangkaian terpadu tersebut, jumlah komponen per chip terus berkembang sehingga  dewasa ini dikenal IC jenis SSI (“Small Scale Integration”), MSI (“Medium Scale Integration”), LSI (“Large Scale Integration”), VLSI (“Very Large Scale Integration”), yang masing-masing mempunyai jumlah komponen transistor) per chip 10-100, 100-1000, 1000-100.000, dan > 100.000. Dengan ditemukannya rangkaian terpadu ini sejarah elektronika mengalami babak baru yaitu babak mikroelektronika.

Dengan semakin meningkatnya jumlah komponen per chip dalam rangkaian terpadu (IC) ini maka terdapat kecenderungan pemakaiannya menjadi makin khusus, sehingga tidak diproduksi secara besar-besaran, akibatnya harganya menjadi mahal.

 Pada tahun 1971 perusahaan elektronika Intel Inc di Amerika Serikat berhasil membuat IC mikroprosesor, yang merupakan “otak” dari komputer. IC mikroprosesor ini bersifat fleksibel, mempunyai fungsi hampir mirip tak terbatas. Dengan perangkat  keras yang sama dapat diperoleh berbagai fungsi, hanya dengan merubah program. Akibatnya dapat diproduksi dalam jumlah cukup banyak dengan harga relatif murah.

Jika diamati perkembangan elektronika dari sejak “kelahirannya” sampai sekarang, nampak bahwa perkembangan tersebut menuju miniaturisasi komponen. Bahkan dewasa ini telah ditemukan “one chip micro computer” atau mikro komputer dalam satu chip. “Komponen” baru ini terdiri atas mikroposesor, memori baca tulis, memori baca, dan unit input-output yang seluruhnya terletak dalam satu chip. Disamping itu perkembangan menuju  ke arah peningkatan kemampuan, dan “intelegensi”.